Selasa, 04 Oktober 2016

Pemilihan Huruf



 Pemilihan Huruf


Perwajahan huruf adalah sebuah konsep yang abstrak seperti halnya musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita dapat merangkum karakteristik, kesan, suasana hati, ataupun atmosfir-atmosfir yang terdapat di dalamnya, seperti perasaan gembira, sedih, optimis, tenteram, ataupun romantic. Interpretasi tersebut adalah sebuah bentuk asosiasi terhadap suatu realita yang didapat dari berbagai macam referensi serta rekaman beragam pengalaman.
Tampilan fisik dari jenis-jenis huruf di bawah ini saling berbeda dan masing-masing bentuk huruf memiliki potensi dalam merefleksikan sebuah kesan.
Beberapa contoh berikut adalah berbagai hasil rancangan grafis yang dapat mewakili konsep serta latar belakang dari pemilihan dan pemanfaatan huruf sebagai perangkat komunikasi visual yang memiliki nilai fungsional dan estetik. Dari contoh-contoh tersebut dapat dilihat bagaimana memilih huruf secara baik dan tepat sehingga rancangan yang dihasilkan dapat merepresentasikan pesan ataupun karakteristik yang akan diangkat.

Karya seni yang menggunakan huruf sebagai medium ekspresi. Sebuah karya dari Jenny Holzer (1985-1986) seorang feminis serta seniman conceptual art dari Amerika. Karya-karya seni kontemporer dari Henny Holzer memiliki kekuatan yang berbasis pada kata-kata yang diciptakan guna mengekspresikan nilai-nilai kebenaran.

Spread (halaman bentangan) dari majalah musik ternama di Amerika, Rolling Stone, yang mengangkat sebuah artikel tentang kelompok musik Metallica yang beraliran heavy metal. Pemilihan jenis huruf yang berkesan kokoh dan keras pada display type ditujukan untuk lebih memberikan ‘visual voice’terhadap isi artikel serta menciptakan korelasi terhadap karakter visual dari fotografi yang ditampilkan dalam halaman pembuka dari artikel tersebut.
Sebuah trend dalam tipografi lahir karena terkonfrontasi oleh kebutuhan jaman. Sebelum menggunakan jenis-jenis huruf yang dianggap trendysebaiknya dilakukan investigasi terlebih dahulu terhadap trend yang sedang berlangsung.
Jenis-jenis huruf sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhan dari rancangan. Untuk mengangkat citra up-to-datetidak harus menggunakan jenis-jenis huruf yang dianggap trendy, huruf-huruf mainstreamseperti Garamond, Bodoni, ataupun Helvetica yang memiliki long life span, masih banyak digunakan dalam desain grafis masa kini.
Sebuah rancangan tipografi yang isi pesannya memiliki korelasi dengan periode waktu tertentu sebaiknya memunculkan fenomena-fenomena yang hadir pada jaman tersebut dengan menampilkan karakteristik huruf yang menjadi perwakilan visual dari sebuah masa.
Di bawah ini adalah contoh pemilihan huruf dalam desain grafis.

Gambar. Huruf untuk majalah House & Garden  yang diterbitkan di Amerika diciptakan khusus oleh Jonathan Hoefler. Huruf dengan sentuhan old style ini memberikan citra elegan, bersih, dan teratur yang merepresentasikan selera estetika dari sebuah majalah yang memfokuskan kepada penataan rumah dan taman.
  
Gambar. Batman Forever Roman adalah jenis huruf yang digunakan secara eksklusif oleh Warner Bros untuk tipografi film Batman Forever. Diciptakan khusus untuk merefleksikan karakteristik dari film tersebut dengan memberikan kesan action dan kuat, serta memiliki paduan antara nuansa modern dan elegan.

Huruf-huruf yang memiliki perlakuan efek khusus (special effect) biasanya digunakan untuk periklanan sebagai penguat agar rancangan dapat tampil lebih vocal serta menambah nilai dramatik dari sebuah pesan. Dalam sebuah rancangan grafis, penggunaan huruf dengan efek-efek khusus sebaiknya diputuskan bukan sebagai pilihan utama, selama jenis huruf-huruf lain (yang tanpa efek) masih dapat mengakomodasi karakter ataupun atmosfir-atmosfir dari citra atau pesan yang akan disampaikan.
Kini, teknologi digital telah memungkinkan diciptakannya berbagai macam bentuk efek visual dengan meggunakan teknologi komputer. Namun yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan efek-efek khusus pada huruf harus disesuaikan dengan kebutuhan desain. Penerapan efek-efek yang eksesif akan mempengaruhi legibility serta merusak estetika dari rancangan.
Huruf-huruf dekoratif dan scriptmemiliki limitasi dalam penggunaannya, tidak seperti huruf-huruf mainstream yang memiliki kompatibilitas untuk digunakan dalam berbagai tujuan. Biasanya penggunaan huruf-huruf dekoratif dan script diterapkan untuk keperluan  atau tujuan-tujuan tertentu seperti dalam desain logo, label, judul buku, ataupun menu hidangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar